POINNEWS.COM – Banyak orang mungkin berpikir penyakit stroke pasti menunjukan gejala.
Padahal, ada juga stroke yang tidak memiliki gejala jelas atau biasa disebut silent stroke. Kondisi ini bahkan terbilang lebih umum.
Silent stroke adalah jenis stroke yang biasanya tidak menunjukkan gejala umum.
Pada kebanyakan kasus, penderitanya bahkan tidak tahu mereka mengalami penyakit ini.
Baca Juga:
Kejar Swasembada Pangan, Provinsi NTT Targetkan Pertanaman Sekitar 188.000 Hektare Lahan di 2025
Jenis stroke ini telah memengaruhi setidaknya sepertiga dari orang di atas usia 70 tahun.
Pembuluh darah bisa tersumbat, jaringan yang disuplai oleh pembuluh itu bisa mati.
“Tapi orang itu tidak mengalami gejala sehingga mereka tidak tahu bahwa mereka terkena strok,” ujar Profesor di Harvard Medical School dan direktur Layanan Stroke RS Massachusetts, Karen Furie.
Seperti dilansir dari laman Eat This Not That, Rabu 21 September 2022, berikut lima gejala yang sangat terkait dengan silent stroke:
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Pastikan Daging Sapi dan Kerbau Aman dan Terkendali, Jelang Bulan Suci Ramadhan
1. Masalah Kognitif
Masalah kognitif yang sedang berlangsung bisa menjadi akibat dari serangkaian silent strok.
Ahli saraf dr Shazam Hussain mengatakan, apabila silent stroke benar-benar mulai menumpuk, hal itu dapat memengaruhi hal-hal lain seperti ingatan dan pemikiran.
Masuk ke topik yang lebih luas tentang bagaimana strok dapat memengaruhi hal-hal lain, ada seluruh bagian dari demensia yang disebut demensia vaskular.
Hal itu merupakan proporsi besar dari jumlah orang yang menderita demensia, dan ini benar-benar terkait dengan silent stroke yang terjadi di otak.
Baca Juga:
Kementerian Pertanian Perkuat Sinergi untuk Percepatan Swasembada Jagung di Kalimantan Tengah
Ikut Hadiri Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang, Said Didu: Saya Menduga ini Perampokan Aset Negara
2. Kecanggungan
Silent stroke juga dapat menghasilkan gejala yang secara keliru Anda kaitkan dengan sesuatu yang lain, seperti kecanggungan varietas taman atau penyimpangan memori acak,” kata dokter Toni Golen dan Hope Ricciotti.
Cara mengatasi silent stroke mirip dengan cara mengurangi kemungkinan strok besar.
Yaitu dengan mengatasi faktor risiko kardiovaskular seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
3. Kehilangan Keseimbangan
Kehilangan keseimbangan dan kebingungan bisa menjadi tanda lainnya.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Menurut Harvard Health, silent stroke mengacu pada penyakit yang tidak menimbulkan gejala nyata.
Sebagian besar strok disebabkan oleh gumpalan yang menyumbat pembuluh darah di otak.
Penyumbatan mencegah darah dan oksigen mencapai area itu, menyebabkan sel-sel otak di dekatnya mati.
Tergantung pada lokasi gumpalan, ini dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan di lengan atau kaki yang dapat menyebabkan jatuh atau kesulitan berbicara serta melihat.
4. Kehilangan Memori
Penyakit ini bisa memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori.
Kerusakan bisa menjadi lebih buruk secara signifikan dengan beberapa pukulan.
“Semakin banyak kerusakan atau cedera otak yang dialami akibat silent stroke ini, semakin sulit bagi otak untuk berfungsi secara normal,” kata dr Furie.
5. Masalah Bicara
Kesulitan berbicara secara tiba-tiba bisa menjadi tanda silent stroke.
Penting untuk segera konsultasi jika ada kekhawatiran tentang gejala neurologis seperti kelemahan atau kesulitan bicara.
“Karena strok ini menempatkan orang pada risiko tidak hanya untuk strok simtomatik di masa depan tetapi juga untuk penurunan kognitif dan demensia,” kata seorang profesor neurologi di University of Calgary di Alberta, Kanada, Eric E Smith.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Poinnews.com, semoga bermanfaat.