POIN NEWS ‐ Media memberitakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima anugerah penghargan Lee Kuan Yew Exchange Fellow (LKYEF) ke-77 dari pemerintah Singapura.
Informasi ini didapat dari Feed akun resmi Anies Baswedan yang menampilkan foto penerimaan penghargaan penghargaan.
Dengan caption yang menyampaikan bahwa sebuah kehormatan menjadi penerima anugerah Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Pemerintah Singapura, Rabu 14 September 2022.
Di caption Instagramnya tersebut Anies juga menambahkan bahwa sejak tahun 1991, Lee Kuan Yew Exchange Fellow (LKYEF) mengundang tokoh dari berbagai negara untuk menjalin kolaborasi dan dialog mendalam dengan para pemimpin di Singapura.
Baca Juga:
Jelang Pemungutan Suara, Capres Donald Trump Gugat CBS dan Ajukan Keluhan ke Washington Post
Presiden Prabowo Subianto Bertemu dengan Jokowi, Pihak Istana Sebut Tak Ada Agenda Khusus
Dan penerima penghargaan ini dipilih dengan memperhatikan rekam jejaknya dan potensi luar biasa untuk berkontribusi pada pembangunan negara masing-masing dan hubungan bilateral dengan Singapura.
Dalam level negara tentunya LKYEF dengan cermat melakukan analisa mendalam terhadap rekam jejak tokoh-tokoh dari berbagai negara yang akan diberi penghargaan LKYEF.
Jika Anies Baswedan yang mendapatkan penghargaan ini tentunya secara rekam jejak menurut analisa LKYEF Anies Baswedan layak untuk diberi penghargaan tersebut.
Tentunya ada kegiatan benchmarking yang pernah dilakukan oleh jajaran Pemerintah Daerah DKI Jakarta ke Singapura untuk saling mempelajari tentang pembangunan teknis infrastruktur yang dilaksanakan di kota masing-masing.
Baca Juga:
Tak Berani Tolak Undangan Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping, Begini Alasan Prabowo Subianto
Kongsi Media Luncurkan Portal Bisnis Kengpo.com, Dukung Publikasi Sosial dan Promosi Usaha Komunitas
Kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah, Indonesia akan Tambah Kuota Impor Beras Sebanyak 1 Juta Ton
Sepak terjang Anies hingga mendapatkan prestasi-prestasi semacam ini seharusnya jadi template yang menjadi standar kelayakan.
Yang bisa diikuti oleh pemimpin-pemimpin daerah yang lain khususnya gubernur DKI Jakarta yang akan datang yang akan menggantikan Anies Baswedan.
Jika tidak lagi mendapatkan perhatian dunia maka itu bisa diasumsikan bahwa prestasi gubernur tersebut tidak secemerlang Anies Baswedan.
Prestasi-prestasi semacam ini bisa terus dipertahankan jika keakraban antar warganegara bisa direkatkan sehingga bisa mendatangkan partisipasi publik dalam mendapatkan inspirasi pembangunan.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Kompak Olahraga Pagi bersama Kabinet Merah Putih di Hari Terakhir Retreat
Gembleng Anggota Kabinet di Magelang, Warga Sambut Prabowo: Selamat Bekerja dengan Ikhlas Pak
Dengan tidak terpolarisasi dan terkoptasi oleh kepentingan-kepentingan politik yang saat ini terkontaminasi dengan budaya saling menjatuhkan.
Untuk perkembangan DKI Jakarta kedepan, harus ada jalinan komunikasi tuntas antara Gubernur Anies Baswedan yang akan berhenti menjabat dengan Gubernur yang akan menjabat.
Yang mana Anies bisa menyampaikan target-target yang ingin dicapai dan langkah-langkah yang ingin ditempuh untuk perkembangan DKI jakarta yang belum sempat ditempuh dimasa jabatannya.
Hal ini tentunya mempermudah Gubernur yang akan datang dalam menentukan langkah pembangunan.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Sehingga yang dikerjakan dimasa yang akan datang akan matching dengan pembangunan yang sudah ditempuh, sehingga terjadi sustainable dan progresif.
Jangan sampai kebijakan-kebijakan pembangunan yang akan datang harus restart lagi dari awal yang ujungnya menghabiskan banyak anggaran.
Opini: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Poinnews.com, semoga bermanfaat.