POINNEWS.COM – Dua orang terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Jamaah Anshor Daulah (JAD) pimpinan Abu Oemar kembali ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan keduanya ditangkap merencanakan untuk menggagalkan jalannya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Ada tambahan dua orang lagi yang baru kita lakukan penangkapan terkait dengan jaringan AO.”
“Yang berencana menggagalkan atau mengganggu jalannya pesta demokrasi tersebut,” ungkap Aswin Siregar saat konferensi pers, Jumat (3/11/2023).
Baca Juga:
Keponakan Yusril Ihza Mahendra Terpilih Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang Periode 2025 – 2030
Statusnya Tersangka, KPK Ungkap Alasan Soal Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Belum Ditahan
Arktor Sinetron ‘Mak Lampir’ Sandy Permana Bersimbah Darah Akibat Luka Tusuk, Polisi Buru Pelaku
Adapun kedua tersangka yang ditangkap masing-masing berinisial AH alias AM dan inisial DAM. Keduanya ditangkap pada tanggal 1 November 2023 di wilayah Jawa Barat.
Baca artikel lainnya di sini : Jasasiaranpers.com Melayani Jasa Publikasi Press Release Secara Serentak di Puluhan Media
“Mereka masing-masing juga ada di dalam suatu grup, misalnya di dalam grup Whatsapp yang mereka namakan kelompok Muslim United atau Ummatan Wasathan.”
“Ada beberapa grup seperti ini yang isi dari grup tersebut adalah membicarakan mengenai ghirah yah,” ungkapnya.
Baca Juga:
Menko Muhaimin Iskandar Ungkap Alasan Kegiatan Pendidikan Tak Perlu Libur Selama Bulan Ramadhan
Puan Maharani Tanggapi Isu Pergantian Sekjen PDI Perjuangan, Usai Hasto Kristiyanto Tersangka KPK
Total dengan bertambahnya dua tersangka tersebut, kini total sudah 42 tersangka dari JAD yang ditangkap baru-baru ini setelah sebelumnya 40 anggota ditangkap di bulan Oktober 2023.
“Semangat atau membangkitkan semangat untuk kegiatan-kegiatan yang sebenarnya sangat bersinggungan dengan aksi atau melanggar tindak pidana terorisme.”
“Seperti share to share atau saling membagi materi-materi yang berasal dari kelompok ISIS,” ucapnya.
Tak hanya membahas perihal doktrin, kata Aswin, mereka juga sering melakukan penggalangan donasi yang kemudian disalurkan ke satu tempat ataupun dipergunakan oleh kelompok ini.
Baca Juga:
Jaksa Agung Burhanuddin Sebut Ada Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jadi Tersangka
Di Kabupaten Banyuwangi, Wamentan Sudaryono Ajak Petani Milenial Ikut Percepat Swasembada Pangan
Status Terkini Mantan Menkumham Yasonna Laoly Usai KPK Cekal Dirinya ke Luar Negeri
“Kemudian juga aktif melakukan pembahasan atau diskusi tentang bagaimana melakukan perencanaan penggagalan pesta demokrasi atau pemilu tersebut,” tukasnya.***