POINNEWS.COM – Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menilai bahwa apa yang dikatakan Prabowo Subianto sudah tepat.
Jika gencatan senjata berhasil dilakukan dan terbukanya ruang dialog, Indonesia akan mengambil peran yang signifikan dalam proses perdamaian kedua negara tersebut.
“Usulan lainnya seperti misalnya Indonesia siap untuk menjadi pihak yang melakukan observasi gencatan senjata, itu tepat,” kata Hikmahanto Juwana.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Indonesia Bukan Sebagai Kelinci Percobaan Vaksin TBC, Ini Pemegasan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Kondisi Eksternal Membaik, CSA Index Perkuat Sinyal Kembalinya Dana Asing ke Bursa

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena misalkan kedua negara mau melakukan gencatan senjata lalu membuka dialog, tentu gencatan senjata harus dimonitor atau diawasi,” imbuh Hikmahanto.
“Nah, Indonesia sepanjang itu dimandatkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa sebagaimana yang disampaikan Pak Prabowo, siap untuk melakukan hal tersebut,” ucap Hikmahanto.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Saran Prabowo Subianto untuk Resolusi Penyelesaian Konflik Rusia – Ukraina Adalah Demi Kemanusiaan
Baca Juga:
Fondasi yang Kuat untuk Indonesia Maju, Dibangun dalam 6 Bulan Pertama Presiden Prabowo Subianto
Alasan Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Komunikasi Kepresidenan Meski Belum Genap Setahun Menjabat
Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan, Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Stakeholder Pangan Jadi Kunci
Sebelumnya Proposal perdamaian atas konflik Rusia-Ukraina yang digagas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo memyampaikan dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura pada Sabtu 3 Juni 2023.
Dalam forum tersebut, Prabowo menyampaikan lima saran untuk resolusi konflik antara Rusia-Ukraina yang telah berlangsung lebih dari setahun ini.
Salah satunya adalah gencatan senjata. Ia menjelaskan, baik pasukan Rusia ataupun Ukraina harus mundur sejauh 15 kilometer ke baris belakang dari posisi depan masing-masing negara saat ini.
Baca Juga:
Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan Press Release untuk Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik
PPJKI dan BPKH Kukuhkan Kolaborasi Strategis Wujudkan Dana Umat sebagai Kekuatan Ekonomi Halal
Laku membentuk pasukan pemantau; dan ahli dari PBB yang terdiri dari kontingen dari negara-negara yang disepakati baik oleh Rusia dan Ukraina.
“Karena itu saya ingin mengambil kesempatan ini untuk merekomendasikan bagi saudara-saudara kita di Ukraina dan di Rusia untuk secepat mungkin menghentikan permusuhan,” kata Prabowo.
“Setidaknya, mari kita coba ajukan beberapa rekomendasi konkret sehingga pertemuan seperti Shangri-La Dialog akan memiliki substansi dan makna yang lebih,” lanjutnya.
Gagasan Prabowo lalu mendapat respons yang beragam dari banyak pihak.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.