POINNEWS.COM – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bergembira bersama warga di Kampung Empang, Jakarta Utara, Jumat (22/12/2033).
Kunjungan itu dilakukan saat dirinya pulang kerja dari kantor Kementerian Pertahanan pada sore hari.
Prabowo yang mengenakan baju safari krem dan topi biru nampak berjalan menyusuri kampung di wilayah Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan Utara itu.
Para warga, khususnya emak-emak dan bocah di sana antusias menyambut Prabowo.
Baca Juga:
Jelang Pemungutan Suara, Capres Donald Trump Gugat CBS dan Ajukan Keluhan ke Washington Post
Presiden Prabowo Subianto Bertemu dengan Jokowi, Pihak Istana Sebut Tak Ada Agenda Khusus
Terlihat Prabowo sembari berjalan melayani permintaan selfie para emak-emak.
Baca artikel lainnya di sini : Sebelum Debat Cawapres Pilpres 2024: Gibran Rajin Simulasi Debat, Prabowo Beri Masukan dan Data
Tidak hanya itu, para bocah di Kampung Empang mengerubungi Prabowo dan ikut berjalan dengannya.
Prabowo pun nampak menikmati momen tersebut sembari tertawa bersama dengan para bocah yang gembira melihat Prabowo menyambangi kampung mereka.
Baca Juga:
Tak Berani Tolak Undangan Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping, Begini Alasan Prabowo Subianto
Kongsi Media Luncurkan Portal Bisnis Kengpo.com, Dukung Publikasi Sosial dan Promosi Usaha Komunitas
Kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah, Indonesia akan Tambah Kuota Impor Beras Sebanyak 1 Juta Ton
Saat Prabowo menyusuri gang di Kampung Empang, ia pun sempat mengetuk pintu rumah para warga.
Lihat juga konten video, di sini: Inilah Momen Gibran Tanya Mahfud Soal Regulasi Carbon Capture and Storage yang Tak Terjawab
Untuk mendengarkan aspirasi karena wilayah tersebut merupakan yang termasuk rawan banjir.
“Calon presiden kita ini tahun depan,” kata seorang emak-emak yang rumahnya didatangi Prabowo.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Kompak Olahraga Pagi bersama Kabinet Merah Putih di Hari Terakhir Retreat
Gembleng Anggota Kabinet di Magelang, Warga Sambut Prabowo: Selamat Bekerja dengan Ikhlas Pak
Prabowo pun memasuki rumah itu, melewati pintu yang diberi pembatas kayu untuk menghadang air banjir masuk.
Ia bertanya kepada emak-emak itu soal dampak banjir yang masih menggenangi rumahnya dan tak kunjung surut dan berdiskusi mengenai solusi atas persoalan itu.***