HALLO INDONESIA – Menko Polhukam Mahfud MD rupanya diajak berdialog oleh seseorang yang ingin mengajukan proposal Khilafah.
“Katanya kemarin ada yg datang ke kantor saya yang kalau tak salah namanya Khozinuddin dan ingin mendialogkan dan mengajukan proposal Khilafah,” kata Mahfud MD.
Sayangnya, Mahfud MD tidak melayani ajakan dialog tersebut, lewat akun Instagram @mohmahfudmd dia menyampaikan alasannya.
“Saya tak ada waktu melayani dialog yang hanya sensasi karena dialog-dialog terbuka sdh terus saya lakukan.”
Baca Juga:
Arktor Sinetron ‘Mak Lampir’ Sandy Permana Bersimbah Darah Akibat Luka Tusuk, Polisi Buru Pelaku
Menko Muhaimin Iskandar Ungkap Alasan Kegiatan Pendidikan Tak Perlu Libur Selama Bulan Ramadhan
Puan Maharani Tanggapi Isu Pergantian Sekjen PDI Perjuangan, Usai Hasto Kristiyanto Tersangka KPK
“Saya kan sudah selalu dialog terbuka dimana-mana. Mereka tak tahu apa yg mereka katakan,” kata Machfud MD.
“Mereka tak tahu bedanya nilai dan sistem. Tapi biarlah mengalir itu sbg aspirasi di negara demokrasi.”
Menurut Machfud MD, dirinya sudah berkali-kali berdialog ke MUI, NU, Muhammadiyah, kampus-kampus Pondok Pesantren, ke berbagai TV, dan nulis di media.
“Tak ada yang bisa menunjukkan ada sistem baku dari Qur’an dan hadits tentang sistem khilafah dalam bernegara.
Baca Juga:
Jaksa Agung Burhanuddin Sebut Ada Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jadi Tersangka
Di Kabupaten Banyuwangi, Wamentan Sudaryono Ajak Petani Milenial Ikut Percepat Swasembada Pangan
Semua setuju bahwa sistem bernegara setelah Nabi wafat itu hasil ijtihad yang selalu berbeda. Mengapa? Ya, karena memang tidak ada sistem baku.
“Coba tunjukkan kepada publik dengan runut dan logis secara fikih, kapan dan dimana pernah ada sistem khilafah Islam yang baku?,” ujar Menko Polhukam itu.
Carilah sejak zaman Abu Bakar sampai sekarang. Antara sistem Abu Bakar dan Umar dan kemudian ke Usman dan seterusnya juga sistemnya selalu beda.
“Orang-orang ini pun kalau diajak diskusi paling nanti hanya seperti yang lain dan bilang, “oh begitu toh maksudnya”, kata Mshfud MD.*