Sejak 2016, Baru di KTT G20 Indonesia Akhirnya Australia dan China Adakan Pertemuan Pertama

- Pewarta

Rabu, 16 November 2022 - 09:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Cina Xi Jinping. (Instagram.com/@albomp)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Cina Xi Jinping. (Instagram.com/@albomp)

POINNEWS.COM – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Cina Xi Jinping di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Selasa 15 November 2022.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Pertemuan tersebut menjadi pertemuan pertama antara pemimpin kedua negara sejak tahun 2016. Dalam pertemuannya tersebut, keduanya membahas mengenai masalah perdagangan, konsuler, dan hak asasi manusia.

Albanese mengatakan dalam pertemuan tersebut ia mengangkat isu tarif Cina dan larangan barang-barang Australia.

Isu tersebut pertama kali dilontarkan pada tahun 2020 sebagai tanggapan atas seruan Australia untuk penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.

“Saya mengedepankan posisi Australia dalam hal pemblokiran dalam hubungan perdagangan kami,” kata Albanese dalam konferensi persnya, Selasa 15 November 2022.

“Itu adalah diskusi yang positif,” sambungnya.

Pertemuan tersebut berlangsung saat kedua negara bekerja untuk meningkatkan hubungan yang dibayangi oleh perselisihan perdagangan Taiwan, hak asasi manusia, dan asal-usul wabah virus Covid-19.

“Australia mencari hubungan yang stabil dengan Cina. Kami memiliki perbedaan besar untuk dikelola tetapi kami akan selalu menjadi lebih baik jika kami berdialog,” ucap Albanese.

Sebagai informasi, hubungan Australia dengan Cina mulai memburuk pada tahun 2017.

Hal itu terjadi ketika Australia memperkenalkan undang-undang untuk menangani seseuatu yang disebut sebagai Chinese interference in Australian politics (Campur tangan Cina dalam politik Australia).

Selain itu, dua jurnalis Australia yaitu Cheng Lei dan Yang Hengjun juga dipenjara di Cina dan saat ini sedang menunggu hukuman setelah dilakukannya pengadilan secara tertutup.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Poinnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

KPK akan Periksa Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil Setelah Lebaran, Kasus Pengadaan Iklan BJB
Soal Honor dari Mantan Mentan SYL Berasal Uang Korupsi, Pengacara Febri Diansyah Beri Tanggapan
Soal Penahanan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Suami, KPK Isyaratkan Pekan Ini
Prabowo Perintahkan Penegak Hukum Tindak Tegas Koruptor Usai Lebih dari 100 Hari Pemerintahannya
Ikut Hadiri Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang, Said Didu: Saya Menduga ini Perampokan Aset Negara
Ini Penjelasan KPK Soal Temuan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik dalam Pnggeledahan di Rumah Djan Faridz
Menko Muhaimin Iskandar Ungkap Alasan Kegiatan Pendidikan Tak Perlu Libur Selama Bulan Ramadhan
Jaksa Agung Burhanuddin Sebut Ada Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jadi Tersangka

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 11:34 WIB

KPK akan Periksa Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil Setelah Lebaran, Kasus Pengadaan Iklan BJB

Sabtu, 22 Maret 2025 - 10:11 WIB

Soal Honor dari Mantan Mentan SYL Berasal Uang Korupsi, Pengacara Febri Diansyah Beri Tanggapan

Selasa, 18 Februari 2025 - 07:15 WIB

Soal Penahanan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Suami, KPK Isyaratkan Pekan Ini

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:44 WIB

Prabowo Perintahkan Penegak Hukum Tindak Tegas Koruptor Usai Lebih dari 100 Hari Pemerintahannya

Kamis, 30 Januari 2025 - 15:23 WIB

Ikut Hadiri Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang, Said Didu: Saya Menduga ini Perampokan Aset Negara

Berita Terbaru