POINNEWS.COM – Sosok pemimpin yang memiliki pengalaman militer cenderung dipilih oleh generasi muda dengan identitas dan budaya tertentu.
Hal itu terkuak dari hasil penelitian terbaru yang dilakukan Populix bertajuk “Expectations of Young Voters in the 2024 Indonesian Presidential Election” jelang pesta demokrasi 2024.
“Studi kami mengungkap bahwa status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, serta suku dan budaya turut berkontribusi.”
“Dalam membentuk pertimbangan masyarakat dalam mendukung tokoh tertentu,” kata Vivi Zabkie, Head of Social Research Populix.
Baca Juga:
Prabowo Sebut Muhammadiyah Luar Biasa, Punya 167 PT, 5.345 Sekolah dan Madrasah serta 440 Pesantren
Usai Periksa Remaja Pelaku Pembunuhan Ayah dan Neneknya di Jaksel, Polisi Ungkap Hasil Tes Urine
Prabowo Subianto Beri Pesan kepada Kepala Daerah Terpilih: Bekerja untuk Rakyat, Layani Rakyat
Zabkie menjelaskan, lanskap politik Indonesia dibentuk oleh perbedaan ekonomi, pendidikan, dan generasi, menciptakan peta perpolitikan yang kaya dan unik.
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo – Gibran Head to Head Menang 59,8 Persen versus Anies – Muhaimin Menurut Survei Populi
Selain itu, faktor etnisitas dan ras memberikan dimensi tambahan, menciptakan gambaran dinamis dari beragam nilai dan aspirasi dalam demokrasi.
Sementara, kecenderungan memilih pemimpin berlatar belakang militer itu dikarenakam dianggap memiliki sifat yang tegas dan berwibawa.
Baca Juga:
Sebanyak 24 Orang Jadi Tersangka Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Pegawai Kementerian Komdigi
Prabowo Subianto dan Raja Inggris Charles III Bicarakan Terkait Kerjasama Pelestarian Lingkungan
Baca artikel lainnya, di sini: Bikin Portal Berita Melayani Jasa Pembuatan Media Online yang Berkualitas dengan Paket Hemat
“Hasil survei ini mengungkap lima karakteristik utama yang menjadi pertimbangan anak muda dalam memilih tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin pada pemilu 2024”
“Yaitu memiliki jiwa kepemimpinan (82%), memiliki visi dan kebijakan yang jelas (76%), intelektual dan cerdas (76%), terampil memecahkan masalah (72%), dan berintegritas (69%),” tulis Populix.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus – September 2023 melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif terhadap laki-laki dan perempuan dari generasi milenial dan Z yang tinggal di kota-kota urban di Indonesia.
Baca Juga:
Perwakilan Kerajaan Inggris Sambut Presiden Prabowo Subianto Saat Tiba di London
SMSI Tunjuk Direktur Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Sebagai Anggota Divisi Humas SMSI
Penelitian kualitatif dilakukan dengan online FGD kepada 16 partisipan.
Sedangkan, penelitian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan survei online kepada 1.000 responden melalui aplikasi Populix.***