Tingkatkan Penerimaan Negara, Pemerintah Perlu Segera Tambah Alternatif Barang Kena Cukai

- Pewarta

Selasa, 25 Oktober 2022 - 10:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Misbakhun. (Dok. Dpr.go.id)

Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Misbakhun. (Dok. Dpr.go.id)

POINNEWS.COM – Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Misbakhun meminta pemerintah untuk segera menambah alternatif barang kena cukai (BKC) sebagai upaya mendorong peningkatan penerimaan negara.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Hal ini perlu didorong karena kenaikan tarif cukai rokok telah mencapai titik optimum dalam mendorong penerimaan

Diketahui, penerimaan cukai di Indonesia selama ini hanya mengandalkan tiga obyek, yaitu produk hasil tembakau, minuman etil alkohol, dan minuman mengandung etil alkohol.

“Oleh karena itu, multi stakeholders harus didorong dalam mengonsolidasikan kekuatan bersama untuk kepentingan negara yang sangat fundamental, yaitu penerimaan negara yang sangat besar,” ujar Misbakhun sebagaimana dikutip dari akun media sosial pribadinya, Sabtu 22 Oktober 2022.

Pemerintah, tambahnya, juga perlu mempertimbangkan berbagai sisi yang terlibat dalam kebijakan kenaikan tarif cukai dan harga rokok di Indonesia, seperti sisi tenaga kerja, penerimaan Cukai Hasil Tembakau (CHT), kesehatan, rokok ilegal, industri, hingga pertanian.

Dalam 3 tahun terakhir, Cukai Hasil Tembakau terus mengalami kenaikan. Tahun 2020 naik sebesar 23%, tahun 2021 naik sebesar 12%, dan tahun 2022 sebesar 12%

“Karena itu, berbagai kebijakan terhadap cukai perlu kehati-hatian, salah satu dampaknya akan mendorong meningkatnya rokok ilegal. Hal tersebut perlu diwaspadai karena merujuk dokumen UU APBN 2023, pemerintah akan menaikan cukai sebesar Rp245,4 triliun,” jelas Politisi Partai Golkar tersebut.

Ia mendesak para pengambil kebijakan negara jangan sampai terkooptasi oleh agenda-agenda global yang ingin menginfiltrasi kelangsungan ekosistem tembakau yang punya peran strategis bagi negara, seperti dorongan aksesi ‘Framework Convention on Tobacco Control’ (FCTC) dan simplifikasi tarif cukai.

“Seluruh agenda global tersebut harus disadari secara esensial sebagai bentuk intervensi atas kedaulatan negara. ”

“Proses membajak kebijakan negara yang seperti itu harus diluruskan bersama untuk melindungi kepentingan nasional,” tutup Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Poinnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Di Kabupaten Banyuwangi, Wamentan Sudaryono Ajak Petani Milenial Ikut Percepat Swasembada Pangan
Konsistensi Kebijakan Moneter, BI: Inflasi 2025 – 2026 Terkendali dalam Kisaran 2,5 Plus Minus 1 Persen
Program Makan Bergizi Gratis Dorong Permintaan Baru Hasil Tani Lokal, Ini Penjelasan Menteri Bappenas
Ketua Umum Partai Pendukung Bertemu Prabowo Subianto, AHY: Termasuk Bahas PPN Menjadi 12 Persen
Wamendag Sebut Upaya Tingkatkan Daya Beli, 800 Merek Dagang Produk Berikan Diskon Akhir Tahun
Hingga 31 Januari 2025, Persrilis.com Beri Diskon 50 Persen di 150+ Portal Berita Jaringan Sapulangit Media
Bima Arya Sebut Kolaborasi Pihak Ketiga Diperlukan di Program Makan Bergizi Gratis yang Dimulai Januari 2025
Dari Bansos hingga Bantuan Pendidikan, Sri Mulyani Beberkan Kebijakan Prabowo untuk Masyarakat Miskin
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 7 Januari 2025 - 07:42 WIB

Di Kabupaten Banyuwangi, Wamentan Sudaryono Ajak Petani Milenial Ikut Percepat Swasembada Pangan

Senin, 6 Januari 2025 - 09:24 WIB

Konsistensi Kebijakan Moneter, BI: Inflasi 2025 – 2026 Terkendali dalam Kisaran 2,5 Plus Minus 1 Persen

Selasa, 31 Desember 2024 - 13:24 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Dorong Permintaan Baru Hasil Tani Lokal, Ini Penjelasan Menteri Bappenas

Selasa, 31 Desember 2024 - 08:01 WIB

Ketua Umum Partai Pendukung Bertemu Prabowo Subianto, AHY: Termasuk Bahas PPN Menjadi 12 Persen

Selasa, 17 Desember 2024 - 14:01 WIB

Wamendag Sebut Upaya Tingkatkan Daya Beli, 800 Merek Dagang Produk Berikan Diskon Akhir Tahun

Senin, 16 Desember 2024 - 17:16 WIB

Hingga 31 Januari 2025, Persrilis.com Beri Diskon 50 Persen di 150+ Portal Berita Jaringan Sapulangit Media

Kamis, 12 Desember 2024 - 09:38 WIB

Bima Arya Sebut Kolaborasi Pihak Ketiga Diperlukan di Program Makan Bergizi Gratis yang Dimulai Januari 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:23 WIB

Dari Bansos hingga Bantuan Pendidikan, Sri Mulyani Beberkan Kebijakan Prabowo untuk Masyarakat Miskin

Berita Terbaru