POINNEWS.COM – Istana Presiden mengungkapkan hasil pembicaraan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan bahwa Presiden tidak berbicara tentang koalisi partai politik atau soal pencapresan saat menerima Surya Paloh.
Pratikno mengaku dirinya mendampingi Presiden selama menerima Surya Paloh di Istana, sehingga tahu betul apa saja yang dibicarakan keduanya.
“Jadi kemarin menjelang Maghrib sekitar 30 menit-an lah Pak Surya Paloh diterima Bapak Presiden.”
Baca Juga:
Ini Alasan Hidayat Nur Wahid Dukung Penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
KPK Ungkap Alasan Penggeledahan Rumah Senator DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya
“Dan saya sepenuhnya mendampingi saat berbincang, beliau berdua berbincang.”
Baca artikel lainnya di sini: Anies Baswedan Tegaskan Pilpres 2024 Bukan Soal Lanjutkan Program Kerja Pemerintahan Sebelumnya
“Jadi saya tahu betul apa yang dibicarakan,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 1 September 2023.
Menurut Pratikno tidak ada pembahasan koalisi antara kedua tokoh.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap Kekaguman Terhadap Sejarah Turki, Sebut Ataturk dan Mehmed II Sebagai Inspirasi
Akhirnya Prabowo Subianto Bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, Silaturahmi Idul Fitri 2,5 Jam
Pratikno menekankan koalisi merupakan urusan partai politik.
Pratikno mengatakan dalam pertemuan kedua tokoh membahas hal-hal ringan.
Di mana Surya Paloh menyampaikan suasana politik yang dingin dan berpandangan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Ya hanya itu, tidak ada pembicaraan tentang koalisi parpol dalam Pilpres dan lain-lain, itu tidak ada sama sekali.”
Baca Juga:
Selebgram Seksi Lisa Mariana Klarifikasi Beredarnya Rekaman Percakapan Dirinya dengan Ridwan Kamil
Ingin Meluruskan Berita Media yang Negatif dan Tidak Berimbang? Ingin Menangkis Serangan Hoax?
Menuju cahaya ilahi, menuju kesempurnaan hati. Saatnya mengucapkan selamat Hari Raya
“Tidak ada pembicaraan tentang masuknya PKB ke koalisi NasDem.”
“Termasuk tidak ada pembicaraan tentang, misalnya, Pak Surya menyampaikan rencana apa namanya, Pak Muhaimin menjadi cawapres-nya Pak Anies juga tidak ada pembicaraan tentang itu,” tutur Pratikno.***