POINNEWS.COM – Istana Presiden mengungkapkan hasil pembicaraan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan bahwa Presiden tidak berbicara tentang koalisi partai politik atau soal pencapresan saat menerima Surya Paloh.
Pratikno mengaku dirinya mendampingi Presiden selama menerima Surya Paloh di Istana, sehingga tahu betul apa saja yang dibicarakan keduanya.
“Jadi kemarin menjelang Maghrib sekitar 30 menit-an lah Pak Surya Paloh diterima Bapak Presiden.”
Baca Juga:
Prabowo Sebut Muhammadiyah Luar Biasa, Punya 167 PT, 5.345 Sekolah dan Madrasah serta 440 Pesantren
Usai Periksa Remaja Pelaku Pembunuhan Ayah dan Neneknya di Jaksel, Polisi Ungkap Hasil Tes Urine
Prabowo Subianto Beri Pesan kepada Kepala Daerah Terpilih: Bekerja untuk Rakyat, Layani Rakyat
“Dan saya sepenuhnya mendampingi saat berbincang, beliau berdua berbincang.”
Baca artikel lainnya di sini: Anies Baswedan Tegaskan Pilpres 2024 Bukan Soal Lanjutkan Program Kerja Pemerintahan Sebelumnya
“Jadi saya tahu betul apa yang dibicarakan,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 1 September 2023.
Menurut Pratikno tidak ada pembahasan koalisi antara kedua tokoh.
Baca Juga:
Sebanyak 24 Orang Jadi Tersangka Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Pegawai Kementerian Komdigi
Prabowo Subianto dan Raja Inggris Charles III Bicarakan Terkait Kerjasama Pelestarian Lingkungan
Pratikno menekankan koalisi merupakan urusan partai politik.
Pratikno mengatakan dalam pertemuan kedua tokoh membahas hal-hal ringan.
Di mana Surya Paloh menyampaikan suasana politik yang dingin dan berpandangan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Ya hanya itu, tidak ada pembicaraan tentang koalisi parpol dalam Pilpres dan lain-lain, itu tidak ada sama sekali.”
Baca Juga:
Perwakilan Kerajaan Inggris Sambut Presiden Prabowo Subianto Saat Tiba di London
SMSI Tunjuk Direktur Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Sebagai Anggota Divisi Humas SMSI
“Tidak ada pembicaraan tentang masuknya PKB ke koalisi NasDem.”
“Termasuk tidak ada pembicaraan tentang, misalnya, Pak Surya menyampaikan rencana apa namanya, Pak Muhaimin menjadi cawapres-nya Pak Anies juga tidak ada pembicaraan tentang itu,” tutur Pratikno.***