POINNEWS.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kampanye pemilihan umum yang akan dimulai pada 2023 ini akan menjadi vitamin baru bagi pemulihan ekonomi nasional.
“Tahun politik menjadi vitamin baru pemulihan ekonomi nasional di 2023. Belanja politik dapat mendorong daya beli masyarakat,” kata Airlangga dalam konferensi pers daring, Senin.
Indonesia mengadakan pemilu hampir lima kali sejak reformasi yang selalu berjalan demokratis sehingga memberikan kepastian kepada investor untuk berinvestasi di Indonesia.
“Kestabilan politik akibat mandat kuat presiden menjadi basis fundamental Indonesia menangani COVID-19 dengan baik.”
Baca Juga:
Jokowi Dorong Lagi Masyarakat Minta Prabowo Lanjutkan Program Bantuan Beras 10 Kilogram Per
Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan Beri Perhatian kepada Relawan, Berpeluang Menjadi Menteri
“Bandingan dengan negara lain dengan politik yang tidak stabil, mereka gamang menghadapi COVID-19,” katanya.
Selain itu, ia memandang pertumbuhan ekonomi di 2023 juga akan ditopang oleh konsumsi masyarakat yang didorong peningkatan mobilitas setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut.
“Kalau kita lihat, Dana Pihak Ketiga (DPK) masih parkir di perbankan, dan ini pemerintah mendorong agar bisa diinvestasikan di dalam negeri.”
“Walaupun kredit tumbuh 11 persen, tapi DPK masih tinggi yang kalau dilepas, Indonesia masih memiliki potensi capital expenditure untuk dalam negeri,” katanya.
Baca Juga:
2 Orang Jadi Tersangka Termasuk Korlap, Polisi Tangkap 5 Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang
Senin Ini Kadin Indonesia Beri Keterangan kepada Media Usai Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Bertemu
RUA RUALB PROPAMI di Mercure Ancol: Evaluasi Kinerja 2023 dan Perubahan AD Terkait KADIN Disahkan
Pemerintah juga akan mengakselerasi pembangunan Proyek Strategis Nasional dengan nilai lebih dari Rp300 triliun pada 2023.
Sementara itu ekspor juga diperkirakan masih akan tumbuh ditopang oleh harga komoditas yang relatif masih tinggi meskipun mulai melandai dibandingkan 2022.
“Jadi dari konsumsi, investasi, dan ekspor, plus program Pengendalian COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang anggarannya sudah masuk ke masing-masing kementerian dan lembaga diharapkan bisa dorong pertumbuhan ekonomi di 2023,” katanya.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Poinnews.com, semoga bermanfaat.
Baca Juga:
Badan Pangan Nasional dan Stakeholder Pangan Komitmen Turunkan Angka Susut dan Sisa Pangan